Senin, 26 Desember 2016

PU Jakarta Barat Teken MOU dengan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul




PU Jakarta Barat Teken MOU dengan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul
PU Jakarta Barat Teken MOU dengan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul

PU Jakarta Barat Teken MOU dengan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul

Penandatanganan MOU Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Kota Administrasi Jakarta Barat dan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, Jumat 23 Desember 2016.
Dalam rangka pengembangan kapasitas masyarakat Program Kota Tanpa Kumuh “Bangun  Kolaborasi Peran Perguruan Tinggi dalam Kotaku (Penandatanganan MOU)”. Hal ini merupakan kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Kota Administrasi Jakarta Barat dan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul maka akan diselenggarakan Pelatihan Komputer dengan sasaran 120 tenaga kelurahan di Jakarta Barat. Terkait hal tersebut maka  pembukaan acara di ruang 610-611 jam 10.00-11.30 yang akan dilanjutkan dengan pelatihan di Lab B,C,E dan Lab TI.
Saat Penandatanganan MOU
Saat Penandatanganan MOU
Universitas Esa Unggul dalam mengemban kegiatan Tridarma perguruan tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berkewajiban memposisikan diri untuk bergabung langsung pada kelompok-kelompok masyarakat guna membantu meningkatkan kualitas masyarakat.
Kegiatan ini di fasilitasi oleh Universitas Esa Unggul khususnya dalam hal tenaga pengajar 4 orang, ruang komputer berikut fasiltasnya dan materi ajar. Materinya mencakup: pengenalan dasar komputer, pengenalan system informasi, aplikasi pembukuan BMK, aplikasi pembukuan UPK, aplikasi SIM dan PPM.
Perguruan tinggi sangat membutuhkan perantara dari kelompok masyarakat agar dapat menjembatani langsung civitas akademik di bidang pengabdian masyarakat. Sehingga kegiatan seperti ini sangat besar sekali harapan dapat terus berkelanjutan.

Read More..

Jumat, 23 Desember 2016

Smart City and Sustainable Transportation Planning




Smart City and Sustainable Transportation Planning
Smart City and Sustainable Transportation Planning

Smart City and Sustainable Transportation Planning

Program studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota mengadakan kuliah umum “Smart City and Sustainable Transportation Planning” dengan pembicara Dr. Deden Rukmana seorang Profesor dan Koordinator Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota dari Savannah State University pada kamis, 22 Desember 2016 di Ruang 811, Universitas Esa Unggul.
Konsep smartcity merupakan konsep penataan kota dengan peningkatan peran infrastruktur publik sertap pembangunan yang tidak ego sektoral.  Maksud dari ego sektoral disini, yaitu pembangunan yang cenderung tidak memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Konsep ini dapat menjadi peranan penting di tengah suburnya masalah sosial dalam segala aspek, baik pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, ekonomi, infrastruktur dan berbagai aspek lainnya yang hadir menjadi jawaban untuk pengeloaan sumber daya alam yang efisien sehingga mampu berintegrasi langsung dengan masyarakat perkotaan.
Konsep Smartcity pertama kali dikemukakan oleh IBM (International Business Machines), perusahaan komputer ternama di Amerika Serikat.  Konsep smart bukanlah gosip atau isu belaka, melainkan sudah diterapkan diberbagai kota diseluruh dunia diantaranya Kota Copenhagen salah satu kota di Denmark yang memfokuskan diri mengoptimalkan pada Environment Smart, karena hal ini Kota Copenhagen menjadi salah satu kota terpintar di dunia. Selain itu ada Kota Seoul, Korea Selatan yang fokus terhadap pelayan publik dibidang teknologi informasi yang menjadikan kota ini memiliki jaringan internet tercepat didunia.
Secara sederhana, kota dikatakan pintar apabila layak huni, efisien dan berkelanjutan. Sumber daya manusia dan modal sosial serta infrastruktur sistem komunikasi tradisional dan modern dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kehidupan yang berkualitas, dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, melalui tata pemerintahan yang partisipatif .   Namun, apabila pemerintah hanya mengandalkan perbaikan pada aspek fisik saja dan telah memadai semua itu terasa percuma dan sia-sia karena masyarakat dalam hal ini menjadi lakon kurang memainkan perannya yaitu kurang siap dalam hal mental dan pemahaman tentang konsep Smartcity tersebut. Penerapan konsep Smartcity dapat diterapkan melalui smart environment dan smart transport.

Read More..

Kamis, 15 Desember 2016

Peran Engineer Dalam Memajukan Bangsa




Peran Engineer Dalam Memajukan Bangsa
Peran Engineer Dalam Memajukan Bangsa

Peran Engineer Dalam Memajukan Bangsa

Fakultas Teknik gelar seminar “Becoming An Engineer” di Kemala Ballroom Universitas Esa Unggul, sekaligus penandatangan MOU antara Kemenakertrans RI dengan universitas Esa Unggul tentang K3i pada Rabu 14 Desember 2016.
Kegiatan ini mengundang narasumber dari pemerintah, asosiasi, swasta dengan peserta dari lingkungan akademisi, peneliti, pemerintah, swasta, Mahasiswa, Kepala Sekolah SMA, dan umum. “Seminar yang dilakukan adalah untuk peningkatan kompetensi mahasiswa program studi teknik industri dan perencanaan wilayah kota.
Acara di mulai dengan pidato sambutan dari dekan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Novi Erni, MM dan sambutan Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma AP, MBA. Rektor menekankan tanpa seorang engineer, sebuah negara tidak dapat membangun negaranya secara maksimal. Engineer yang handal, berpengalaman dan dapat menjadi seorang pemimpin, akan dibutuhkan oleh nagara manapun dan dapat dipastikan peran engineer sangatlah penting.
“Untuk dapat bersaing dengan negara lain, Indonesia sangat membutuhkan kontribusi dari engineer, tanpa seorang engineer sebuah negara akan bargantung oleh negara lain yang mempunyai engineer. Terutama dalam menghadapi era MEA dimana para engineer dalam negeri dituntut untuk dapat lebih bersaing dengan para tenaga kerja asing yang akan membanjiri Indonesia”, ungkap Rektor.
1. Pagi Mulai jam 10.00 – 12.15 WIB Seminar yang diselenggarakan prodi Teknik Industri, dimana Pembicara pertama : Ir, Dani Adriananta, MBA (Presdir Pelita Air Service), dan pembicara kedua Ir. Amri AK, MM (Direktur K3i KEMENAKERTRANS RI) itu mengisi materi tentang :
Peran Teknik Industri dalam business dan Manajemen Korporasi dilanjutkan dengan peran teknik industri diimplementasikan pada keselamatan dan kesehatan kerja Industri.
2. Penandatanganan MOU antara Prodi Teknik Industri dengan Kemenakertrans tentang Peningkatan Kompetensi Teknik Industri pada Keselamatan dan kesehatan kerja industri dalam hal ini penandatanganan dilakukan oleh Rektor Universitas Esa Unggul dengan Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementrian Ketenaga Kerjaan R.I.
dilanjutkan setelah makan siang oleh pembicara ketiga Ir.Suprajaka, MT (Badan Informasi Geospasial), pembicara keempat Ir. Vigo Aresta Jaya, M. Eng (Ketum ISI), pembicara kelima Tubagus Furqon, Ph.D (Ketum ASPI), pembicara keenam Dr. Sumaryono (Badan Informasi Geospasial), pembicara ketujuh Ir. Wisno Broto Sarosa, M.Dev (BPN), dan pembicara kedelapan Gilang Widyawisaksana, ST, MT (ESRI)
Pembicara di Acara Seminar
Pembicara di Acara Seminar
Penandatanganan MOU juga dilakukan dengan Ikatan Suveyor Indonesia, Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia, Asosiasi Kartografi Indonesia, Ikatan Geograf Indonesia dan ESRI terkait Integritas Geospal dalam Bidang PWK, yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Novi Erni, MM.
Saat Penandatanganan MOU
Saat Penandatanganan MOU
Dalam hal ini Kemenakertrans RI berharap Esa Unggul dapat menjadi mitra kedepannya dalam Kesehatan Keselamatan Kerja Industri di Indonesia, mengingat angka kematian akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Indonesia masih tinggi. “Angkanya masih sembilan pekerja per hari”, ujar Ir. Amri AK, MM.
ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah berjalan sejak akhir 2015, dimana ini merupakan bentuk integrasi ekonomi yang sangat potensial di kawasan ASEAN maupun dunia. Barang, jasa, modal dan investasi akan bergerak bebas di kawasan ini. Integrasi ekonomi regional memang suatu kecenderungan dan keharusan di era global saat ini. Hal ini menyiratkan aspek persaingan yang menyodorkan peluang sekaligus tantangan bagi semua negara. Skema AEC 2015 tentang ketenagakerjaan, misalnya, memberlakukan liberalisasi tenaga kerja profesional, seperti dokter, insinyur, akuntan dan sebagainya. Celakanya Human Development Index (HDI) Indonesia masih tergolong rendah. Di antara 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia masih berada di urutan keenam dari 10 negara. Kita masih berada di bawah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Pameran Karya Fakultas Teknik
Pameran Karya Fakultas Teknik
Dalam pembangunan infrastruktur, kebutuhan tenaga kerja insinyur yang merupakan salah satu “kekuatan” Indonesia masih kalah jauh dari negara tetangga baik dari segi jumlah/rasio serta sertifikasi keahlian. (RZR)
Acara Hiburan
Acara Hiburan

Read More..

Realted Posts